Ini 6 Fakta Mengerikan Biksu Wirathu, Dalang Pembantaian Etnis Rohingya di Myanmar
Infounik365 - Tragedi pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya dari Myanmar mengingatkan publik dengan satu nama. Ya nama tersebut adalah Ashin Wirathu Biksu Buddha yang disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar untuk menyerang Rohingya. Nama tersebut kembali menjadi sorotan publik menyusul tragedi genosida etnis Rohingya yang kembali mencuat ke permukaan.Ashin Wirathu adalah pimpinan kelompok kontroversial 969. Sebelumnya dia pernah dipenjara karena dianggap memicu permusuhan keagamaan. Kelompok 969 menolak perluasan Islam di Myanmar. Berikut fakta-fakta mengerikan tentang Ashin Wirathu:
1. The Face of Buddhist Terror
Wirathu disebut dalam majalah TIME sebagai tokoh paling kontroversial. Di balik jubah biksunya Wirathu mendapat cap provokator yang benci pada kaum muslim dan mulai khawatir atas perkembangan agama samawi ini di tanah Myanmar. Kelompok 969 rajin menyebar rumor soal biadabnya kaum muslim dan tuduhan menyesatkan ini.Atas kelakukannya Wirathu dilabeli banyak media sebagai 'Buddhist Bin Laden'. Bahkan majalah TIME juga menulis Wirathu sebagai 'The Face of Buddhist Terror' atau Wajah Teror Buddha. Dalam majalah tersebut, dibeberkan bagaimana biksu militan yang dipimpin Wirathu mendalangi aksi kejahatan anti-Islam di Asia.
2. Menganggap Muslim di Myanmar Sebagai Ancaman
Wirathu sempat mengatakan bahwa kaum Buddha tengah dalam ancaman bahaya. Seperti dikutip The Economist Wirathu mengatakan berabad-abad silam Indonesia merupakan negara Hindu dan Buddha sebelum jatuh ke tangan Islam. Wirathu juga menilai Filipina juga sedang bertarung melawan jihadis. Wirathu pun memperingatkan selanjutnya Myanmar akan menghadapi ancaman tersebut.3. Terlibat di gerakan nasionalis anti-Muslim 969
Kelompok bernama SKUAD 969 dibentuk untuk melancarkan serangan-serangan pada kaum muslim termasuk benda-benda kepemilikan mereka. Puluhan masjid sudah menjadi puing di tangan SKUAD 969. SKUAD 969 mengacu pada sembilan atribut Buddha, enam ajaran dasar dan sembilan perintah monastik berkaitan dengan spiritual untuk tingkatan mencapai nirwana.Salah satu tugas mereka menghancurkan kekuatan asing yang ingin membinasakan Buddhisme dan kekuatan asing itu Islam. Kelompok ini bergerak progresif menyerukan warga Buddha agar melakukan jual beli sesama saudara seiman.
Mereka juga menandai setiap toko milik umat Buddha dengan stiker. SKUAD 969 berdalih mereka melindungi budaya dan identitas Burma yang identik dengan Buddha.
4. Salah Satu Penggagas Ma Ba Tha
Organisasi Ma Ba Tha resmi didirikan secara resmi didirikan pada sebuah konferensi besar para biksu Buddha di Mandalay. Ma Ba Tha terbentuk sebagai tanggapan atas larangan Komite Sangha Maha Nayaka dari lambang '969' untuk kepentingan politik.Organisasi ini dipimpin oleh sebuah komite pusat yang terdiri dari 52 anggota termasuk biarawan sarjana senior dan biksu nasionalis. Ashin Wirathu adalah anggota Ma Ba Tha yang menonjol dan digambarkan sebagai pemimpin kelompok paling ekstrem kelompok tersebut. Ma Ba Tha memiliki jaringan yang luas di tingkat negara bagian dan kota di Burma.
5. Bersuka cita Saat aktivis muslim Ko Ni Dibunuh
Ko Ni adalah pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang lantang membantu etnis Rohingya ditembak mati di Bandar Udara Internasional Yangon. Saat itu Ko Ni baru saja pulang menghadiri workshop di Indonesia. Kesedihan menimpa sejumlah pemuka agama Buddha di Myanmar pada pemakaman Ko Ni.Tapi tidak dengan Wiranthu yang justru gembira mendengar kematian Ko Ni akibat dibunuh. Wirathu berterima kasih kepada sang pembunuh, namun mengucapkan bersimpati kepada keluarga Ko Ni. Ucapan tersebut dilontarkan Wirathu melalui akun jejaring sosial Facebook miliknya.
Wirathu juga mengancam siapa saja yang menentang draft tentang Protection of Religion and Race seperti Ko Ni. Akibat insiden ini Wirathu dijatuhi sanksi 1 tahun dilarang ceramah di muka umum oleh pemerintah Myanmar.
6. Menyamakan dirinya dengan Donald Trump
Meski pemerintah Myanmar, Wirathu merasa sikapnya divalidasi oleh warga AS yang memilih Donald Trump menjadi presiden. Wirathu menarik persamaan antara pandangannya mengenai Islam dengan pandangan presiden terpilih dari Partai Republik itu.Kampanye Trump yang dipenuhi retorika dan proposal anti-muslim yang termasuk laranngan Muslim memasuki negara dan meningkatkan pengawasan terhadap masjid-masjid. Namun bentuk nyata kebijakan-kebijakannya masih belum jelas.
"Kita dipersalahkan oleh dunia tapi kita hanya melindungi rakyat dan negara kita. Dunia menyebut kita picik. Tapi karena orang-orang dari negara yang merupakan kakek demokrasi dan hak asasi manusia memilih Donald Trump yang serupa dengan saya dalam memprioritaskan nasionalisme, komunitas internasional tidak akan begitu menyalahkan." ujar Wirathu.
Wirathu bahkan mengemukakan ide untuk bekerjasama dengan kelompok-kelompok nasionalis di AS.
"Di Amerika akan ada organisasi-organisasi seperti kita yang melindungi diri dari bahaya Islamisasi. Organisasi-organisasi itu dapat mendatangi organisasi-organisasi di Myanmar untuk mendapatkan saran atau untuk berdiskusi," ujarnya.
"Myanmar tidak begitu perlu mendapat saran dari negara lain. Tapi mereka bisa mendapat ide dari Myanmar." ucap Wirathu.
Ini 6 Fakta Mengerikan Biksu Wirathu, Dalang Pembantaian Etnis Rohingya di Myanmar
RoyalKasino adalah situs judi live casino online terpercaya di Indonesia dengan dealer cantik disertai dengan pelayanan yang cepat, ramah dan profesional.
0 komentar :
Post a Comment